Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Semester 1 (Bab 1-2)

18.50

Bab 1 :  Sistem Reproduksi Manusia
A. Pembelahan Sel
Ada 3 alasan mengapa pembelahan sel penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk, yaitu :
  • Pertumbuhan
  • Perbaikan
  • Reproduksi 
1. Pembelahan Mitosis
Proses mitosis terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu :

 2. Pembelahan Meiosis 
 B. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Pada Manusia
1. Struktur Organ Reproduksi Laki laki

2. Spermatogenesis
Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Proses pembentukan sperma terjadi di tubulus seminiferus. 
Berikut proses spermatogenesis :
  • Spermatogonium (2n) membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer atau spermatosit I
  • Spermatosit I membelah secara meiosis menghasilkan 2 sel spermatosit sekunder atau spermatosit II (n)
  • Setiap spermatosit II membelah menghasilkan spermatid (n)
  • Spermatid akan mengalami pematangan menjadi spermatozoa (sperma)
 3. Organ Reproduksi Pada Wanita
         


4. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin wanita yaitu sel telur atau ovum yang terjadi di ovarium.
Berikut proses oogenesis :
  • Oogonium bersifat diploid (2n) membelah secara mitosis menjadi oosit primer atau oosit I
  • Oosit I membelah secara meiosis menghasilkan satu oosit sekunder atau oosit II dan satu badan kutub I atau badan kutub primer
  • Oosit sekunder membelah menghasilkan sebuah oosit yang akan berkembang menjadi sel telur dan badan kutub II yang akan berdegenerasi
  • Badan kutub I membelah menghasilkan badan kutub II yang juga akan mengalami degenerasi
5. Sikus Menstruasi

Fase pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating hormone) memicu berkembangya folikel dalam ovarium. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan wanita mengalami menstruasi.
Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang akan terus berkembang tiap bulannya. Pada awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon esterogen dan progesteron. Hormon ini akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini, dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi.  Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sel sperma. Fungsi lain dari hormon esterogen adalah untuk memicu kelenjar pituitari untuk memproduksi hormon FSH dan LH (leuteinizing hormone). Hormon Lh akan terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon Lh ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang belum matang yang disebut proses ovulasi.
Fase ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Sel telur yang telahterjadi fertilisasi), maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan progesteron lagi. Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan rendah. Rendahnya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.
6. Fertilisasi dan Kehamilan
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dan sel telur sehingga membentuk zigot. Proses ini terjadi di tuba fallopi.
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam
endometrium. Pada kondisi ini sese orang mengalami kehamilan. 
 C. Penyakit Pada Sistem Reproduksi dan Upaya Pencegahannya
1. Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
a. Gonorhoe (GO)
Penyaki Gonorhoe disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.Gejala penyakit ini adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing, serta keputihan berwarna kuning hijau pada wanita. Penyakit ini dapat menye babkan kebutaan pada bayi yang baru lahir. 
b. Sifilis (Raja Singa)
Disebebkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organorgan tubuh lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ
tersebut


c. Herpes Simplex Genitalis 
Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Pada daerah tersebut kemudian timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.

d. HIV/AIDS
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immune Deficiency Virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Saat ini penyakit yang disebabkan
oleh virus HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun. 


e. Keputihan
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan tersebut bersifat encer
maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit ini bisa diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasit. Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan baik.


f. Epididimitis
Penyakit ini terjadi pada pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah perilaku seks bebas.

2. Upaya Pencegahan Penyakit Sistem Reproduksi Manusia
Berikut ini adalah beberapa upaya pencegahan terjangkitnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur :
a. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertesktur lembut. Hindari bahan yang bersifat panas, kurang menyerap keringat dan berbahan ketat (misalnya jeans). 
b. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar. Selanjutnya, keringkan sisa air yang masih menempel di kulit dengan menggunakan tissue
atau handuk hingga benar-benar kering. Ini akan dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi oleh jamur pada bagian organ reproduksi.
c. Mengganti celana dalam minimal 2 – 3 kali sehari.
d. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang, karena apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
e. Bagi kamu yang perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Pada saat aliran darah banyak, kamu dapat menggantinya minimal 5-6 jam sekali. Darah yang tertampung pada pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
f. Bagi kamu yang perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan patyliner secara terus menerus. Penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan akan mengubah pH vagina selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
g. Rajin berolahraga dan banyak mengkonsumsi buah dan sayur. Selain bermanfaat bagi kesehatan, juga dapat mencegah terjadinya infeksi organ reproduksi oleh jamur.



Bab 2 :  Reproduksi Pada Tumbuhan dan Hewan
A. Reproduksi Pada Tumbuhan
1. Reproduksi Tumbuhan Angiospermae
Tumbuhan Angiospermae atau tum buhan biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. 
Tumbuhan Angiospermae mengalami reproduksi aseksual dan reproduksi seksual :
a. Reproduksi Seksual
Cara reproduksi tumbuhan dengan menggunakan bagian tumbuhan disebut reproduksi secara vegetatif. Reproduksi tumbuhan secara vegetatif disebut juga reproduksi aseksual karena tumbuhan dapat menghasilkan individu baru tanpa me libatkan proses fertilisasi (proses peleburan inti sel sperma de ngan inti sel telur sehingga membentuk zigot). Tumbuhan dapat melakukan reproduksi aseksual karena tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem. Keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual memiliki sifat atau karakter yang sama dengan sifat induk.
 
> Reproduksi Seksual Alami
Tumbuhan yang dapat bereproduksi dengan bagian tubuhnya sendiri disebut reproduksi aseksual alami atau vegetatif alami. Berikut beberapa macam reproduksi aseksual alami :
  • Rhizoma : Batang yang ada di dalam tahah disebut rhizoma. Contoh : Jahe, lengkuas, kunyit dan temulawak.    
    Rhizoma
  • Stolon : Batang tumbuhan yang menjalar di atas tanah disebut stolon. Contoh : Stroberi dan pegagan.  
    Stolon pada Stroberi
  • Umbi Lapis : Dinamakan umbi lapis karena memperlihatkan susunan berlapis lapis yang terdiri atas daun yang menebal, lunak dan berdaging dan batang yang berupa bagian kecil pada bagian bawah disebut cakram. Pada tumbuhan yang bereproduksi dengan umbi lapis, terdapat kuncup samping. Kuncup samping yang tumbuh biasanya merupakan umbi lapis kecil-kecil,
    berkelompok di sekitar umbi induknya. Bagian ini dinamakan siung atau anak umbi lapis. Jika siung tersebut dipisahkan dari induknya, maka akan menghasilkan tumbuhan baru. Contoh : Bawang merah.
    Umbi Lapis
  • Umbi Batang : Kentang merupakan salah satu contoh tumbuhan yang mengalami pembengkakan pada batang di dalam tanah dan berisi cadangan makanan. Batang yang
    demikian disebut dengan umbi batang. Umbi batang selain berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan juga berfungsi untuk reproduksi. Contoh : Kentang dan ubi jalar.
    Umbi Batang pada Ubi Jalar
  • Kuncup Adventif Daun : Kuncup yang terdapat pada tepi daun disebut kuncup adventif daun atau tunas liar pada tepi daun. Contoh : Cocor bebek. 
    Kuncup Adventif pada Cocor Bebek
 > Reproduksi Aseksual Buatan
Berikut ada berbagai macam cara manusia untuk membantu reproduksi tanaman :
  • Cangkok : Cangkok dapat dilakukan dengan mengelupas kulit suatu tangkai tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan ta nah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik, sehingga tumbuh akar. Apabila bagian kulit yang terkelupas telah tumbuh akar, maka tangkai dapat dipotong dan ditanam di tanah. Tanaman yang dihasilkan dari cangkok memiliki sifat seperti induk dan cepat berbuah. Namun demikian, perakaran tanaman ini kurang kuat. Contoh : Mangga, rambutan, kelengkeng dan jeruk.
  • Merunduk : Merunduk dapat dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman ke tanah,
    sehingga bagian yang tertanam dalam tanah tumbuh akar. Apabila sudah tumbuh akar maka tanaman dapat dipisahkan dari induk. Contoh : Bunga alamanda.
  • Menyambung (enten) : Cara reproduksi menyambung (enten) adalah dengan memotong suatu
    batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis yang berbeda sifat. Contoh : Bougenville. terong.
  • Menempel (okulasi) : Cara reproduksi menempel (okulasi) dapat dilakukan dengan menempelkan mata tunas yang ada pada kulit tanaman pada batang tanaman lain yang sejenis. Contoh : Jeruk.
  • Setek : Adalah cara reproduksi vegetatif dengan memotong (memisahkan dari induk) suatu bagian tanaman dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru. Contoh : Sukun, rumput gajah, tebu dan pohon seruni.
b. Reproduksi Aseksual Pada Angiospermae
1. Penyerbukan (polinasi)
Proses menempelnya serbuk sari ke kepala putik disebut penyerbukan (polinasi).
Macam macam perantara pembantu penyerbukan :
  • Angin (Anemogami) : Tumbuhan dengan bunga berukuran kecil, banyak dan ringan serta tidak menghasilkan nektar atau bau merupakan ciri ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin. Contoh : Jagung.
  • Serangga (Entomogami) : Ciri ciri tanaman yang penyerbukannya dibantu oleh serangga adalah memiliki warna yang menarik, memiliki nektar dan serbuk sari yang dihasilkan lengket. Contoh : Bunga matahari.
  • Burung (Ornitogami) : Memiliki ciri ciri, yaitu bunga berukuran besar, bewarna merah cerah, menghasilkan nektar yang banyak, tidak berbau dan mahkota unga berbentuk terompet. Contoh: Bunga cangkring atau dadap (Erythrina variegata).
  • Kelelawar (Kiropterogami) : Ciri cirinya, yaitu menghasilkan nektar, memiliki bau, memiliki warna yang menarik dan mekar pada malam hari. Contoh : Kaktus.
  • Manusia (Antropogami) : Memiliki ciri ciri, yaitu berumah dua, serbuk sari sulit bertemu dengan putik. Contoh : Vanili dan anggrek.
2. Penyebaran Biji
Berikut beberapa cara penyebaran biji :
a. Anemokori (Angin)
Ciri ciri : Bijinya kecil, ringan dan bersayap.
Contoh : Bunga dandelion.
b. Hidrokori (Air)
Ciri ciri : Hidup di daerah perairan seperti pantai.
Contoh : Pohon kelapa dan bakau.
c. Zookori (Hewan)
Dibagi menjadi 4, yaitu : 
  • Entomokori (Serangga), Contohnya wijen dan tembakau.
  • Kiropterokori (Kelelawar), Contohnya jambu biji dan pepaya.
  • Ornitokori (Burung), Contohnya beringin dan benalu.
  • Mammokori (Mamalia), Contohnya penyebaran biji kopi oleh hewan luwak.
d. Antropokori (Manusia)
Penyebaran biji yang secara tidak sengaja dilakukan oleh manusia sengaja apabila biji tumbuhan tersebut memiliki struktur yang mudah melekat pada pakaian. Sebagai contohnya adalah rumput. Penyebaran biji dengan sengaja sering dilakukan manusia terutama pada bidang pertanian, yaitu ketika menanam padi, jagung, dan tanaman lain.

3. Perkecambahan
Dormansi yaitu peristiwa dimana biji mengalami masa istirahat. Berakhirnya masa dormansi biji adalah ketika biji mulai tumbuh menjadi tumbuhan baru yang disebut dengan tahapan perkecambahan.

B. Reproduksi Pada Hewan
1. Reproduksi Aseksual Pada Hewan
a. Membentuk Tunas
Contoh : Hydra sp., Porifera dan Coelenterata.
Perunasan Hydra sp.
 b. Fragmentasi
Contoh : Planaria
Fragmentasi pada Planaria
c. Partenogenesis
Contoh : Lebah, semut, tawon, kutu air dan kutu daun.

2. Reproduksi Seksual Pada Hewan
Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan inti sel sperma terjadi di dalam tubuh hewan betina. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi secara internal antara lain: sapi, ayam, kura-kura, buaya, dan lain-lain. 
Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses peleburan antara sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh hewan betina. Fertilisasi dengan cara ini biasanya terjadi pada hewan yang hidupnya di lingkungan perairan, misalnya ikan. 

Hewan bereproduksi seksual dibagi menjadi 3, yaitu :
  • Vivipar (Melahirkan), Contoh : Kucing, sapi, kambing, dll.
  • Ovipar (Bertelur), Contoh : Ikan, itik, ayam, dll.
  • Ovovivipar (Bertelur dan Beranak), Contoh : Kadal dan sebagian jenis ular.
3. Siklus Hidup Hewan
Perubahan bentuk tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangan biasanya dikenal dengan istilah metamorfosis. 
  • Metamorfosis sempurna : Nyamuk, kupu kupu
  • Metamorfosis tidak sempurna : Kecoak, belalang
4. Teknologi Reproduksi Pada Hewan
  • Inseminasi buatan : Sapi
 

  
 


 


You Might Also Like

5 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images