Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 1

04.41

Bab 1 :  Teks Eksemplum

Eksemplum adalah jenis genre cerita yang berkaitan dengan insiden yang di dalamnya terdapat beberapa hal yang menjadi insiden. Insiden yang terjadi dijadikan bahan untuk menarik suatu kesimpulan tentang nilai nilai atau pelajaran berharga oleh pembaca.
Struktur teks eksemplum :

  1. Orientasi                                    
  2. Insiden
  3. Interpretasi 
Fitur bahasa eksemplum pada dasarnya sebagai berikut :
  1.  Menggunakan bahasa naratif
  2.  Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas
  3.  Menghadirkan diri penulis (kita/kami,aku) yang ada dalam interpretasi dan koda
  4.  Teks ini biasanya menggunakan proses material dan tindakan untuk mangeksplorasi insiden
  5.  Menggunakan proses relasional untuk mengeksplorasi penilaian
  6.  Menggunakan referensi teks dan hubungan leksikal untuk menunjuk pada nilai nilai yang disarankan oleh peristiwa
Contoh teks eksemplum :
                                                          Tinggal di Rumah Susun

           Saya dan keluarga tinggal di rumah susun yang tidak jauh dari rumah orang tua. Tetangga saya, sepasang suami istri yang tinggal di lantai bawah, suka menyelenggarakan pesta bersama teman temannya. Tadi malam mereka mengadakan pesta lagi dan sangat mengganggu kenyamanan kami. Akibatnya, tidak hanya saya yang terganggu. Ayah,Bunda, serta adik saya pun ikut terganggu.
          Ketika mau berangkat kerja dan mengeluarkan mobil, saya sangat terkejut karena ada mobil yang terparkir di depan garasi saya. Pemilik mobil itu memarkir mobilnya seenaknya. Saya tentu tidak dapat mengeluarkan mobil saya dari garasi karena terhalang mobil tersebut. Saya mendatangi tetangga yang tadi malam pesta karena saya mengira mobil itu milik teman temannya. Ketika mengetuk pintu dan meminta mereka memindahkan mobil itu, saya sangat terkejut karena ternyata mobil itu bukan milik mereka yang ikut pesta. Tanpa pikir panjang, kemudian saya bertanya kepada tetangga yang lain. Mereka mengatakan bahwa bukan mereka pemilik mobil itu.
           Saya terdiam sejenak sambil berjalan mendekati mobil itu lagi. Tidak berapa lama kemudian, saya memutuskan untuk menelpon polisi yang kantornya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Meskipun polisi itu datang dengan cepat, dia tidak dapat berbuat banyak. Dia juga tidak dapat memindahkan mobil itu karena tidak memiliki kuncinya. Polisi itu memandang saya sambil berjalan ke arah mobilnya. Yang dapat dilakukan polisi itu hanya memberikan surat tilang dan menyelipkannya di kaca depan mobil.
          Pengalaman ini sangat membekas bagi saya. Saya tidak dapat mengeluarkan mobil saya karena seseorang telah memarkir mobil dengan semaunya di depan garasi saya. Polisi yang saya harapkan datang membantu pun tidak dapat memindahkan mobil itu. Kalau memindahkan mobil itu, saya harus memecahkan kacanya dan masuk ke dalamnya guna melepaskan tuas rem tangan. Tujuannya agar mobil dapat didorong ke tempat lain. Saya hanya dapat menunggu sampai pemilik mobil itu datang. Agar tidak mengganggu orang lain, parkirlah mobil di tempat yang sudah disediakan!

Bab 2 :  Teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis merupakan jenis teks yang digunakan untuk meringkas,menganalisis dan menanggapi teks sastra,teks karya seni atau pertunjukan.
Struktur teks tanggapan kritis :
  1.  Evaluasi
  2.  Deskripsi Teks
  3.  Penegasan Ulang 
 Langkah langkah menyusun teks tanggapan kritis terhadap karya seni atau pertunjukan, yaitu :
  1.  Menentukan tema
  2.  Menentukan aspek aspek yang akan dijelaskan melalui pengamatan
  3.  Membuat kerangka karangan
  4.  Mengembangkan kerangka menjadi teks utuh
Langkah langkah menyusun teks tanggapan kritis terhadap karya sastra, yaitu :
  1.  Membaca karya sastra yang akan dikritik atau ditanggapi
  2.  Membuat sinopsis cerita
  3.  Memahami dan menganalisa struktur karya sastra tersebut
  4.  Mengemukakan pendapat/gagasan pribadi terhadap isi dan bentuk karya sastra tersebut
  5.  Merumuskan paparan/harapan
  6. Mengoreksi kembali teks tanggapan sesuai struktur yang tepat
Contoh teks tanggapan kritis :
                                     Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan
         Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat pendidikan vokasi di jenjang menengah dengan terus menambah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pada tahun 2020 nanti, jumlah SMK mencapai 60% (enam puluh persen) dari sekolah menengah yang ada.
            “Mulai tahun ini, pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru untuk SMK proporsinya lebih besar, yaitu berkisar 60—70 persen. Sisanya digunakan untuk membangun Sekolah Menengah Atas (SMA),” kata Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2014.
              Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa perbandingan SMA dan SMK saat ini masih 51 berbanding 49. Pada tahun 2015 nanti dengan penambahan SMK, jumlah SMK ditargetkan menjadi 55 persen.
             Mulai tahun 2013 pemerintah membuat program pendidikan menengah universal, sebagai rintisan wajib belajar dua belas tahun. Oleh karena itu, pembangunan sekolah menengah akan meningkat. Meskipun demikian, sesuai dengan kebijakan nasional yang akan menguatkan pendidikan vokasi, penambahan lebih banyak ke SMK.
              Saat ini terdapat 22.000 SMA/SMK dengan jumlah siswa siswa sekitar 9.000.000 (sembilan juta) orang. Untuk memastikan supaya pendidikan menengah universal bisa sukses, penambahan SMK negeri untuk penguatan pendidikan vokasi di jenjang menegah harus diperbanyak oleh pemerintah,” kata Hamid.
              Pendirian SMK baru atau penambahan ruang kelas baru di SMK, disarankan di daerah yang proporsi SMAnya sudah banyak. Di Pulau Jawa, misalnya, jumlah SMA dinilai sudah cukup sehingga didorong untuk menambah SMK.
              Adapun daerah perbatasan yang masuk koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), didorong untuk membangun SMK. Demikian pula di Kabupaten/kota yang angka partisipasi kasar (APK)-nya di bawah nasional, akan ditambah dengan SMK.

You Might Also Like

0 komentar

Like us on Facebook

Flickr Images